Apa Kabar Yogyakarta – Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyampaikan keprihatinannya terhadap menurunnya minat membaca di kalangan anak muda. Menurutnya, generasi muda saat ini lebih sering membaca pesan singkat di ponsel dibandingkan buku yang dapat memperluas wawasan dan memperdalam pengetahuan.

Pernyataan tersebut disampaikan Hasto saat membuka kegiatan Festival Literasi dan Arsip serta Muhammadiyah Corner di Perpustakaan Kota Yogyakarta, Selasa (28/10/2025).
Anak Muda Lebih Sering Membaca dari Gawai
Dalam sambutannya, Hasto menilai kemajuan teknologi membawa dampak besar terhadap kebiasaan membaca masyarakat, terutama generasi muda. “Sekarang anak-anak muda lebih banyak membaca pesan singkat, status media sosial, atau berita singkat di ponsel. Padahal, membaca buku memberikan kedalaman berpikir yang tidak bisa digantikan,” ujarnya.
Ia menegaskan, literasi tidak hanya tentang kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga tentang kemampuan memahami, menganalisis, dan mengambil makna dari bacaan. “Kalau minat membaca buku rendah, daya kritis dan kemampuan berpikir logis pun ikut melemah,” tambahnya.
Baca Juga : Wali Kota Yogyakarta Meresmikan Muhammadiyah Corner
Dorong Budaya Literasi dari Sekolah dan Komunitas
Wali Kota mengajak seluruh pihak, termasuk sekolah, perguruan tinggi, dan komunitas literasi, untuk aktif menumbuhkan budaya membaca di kalangan pelajar dan mahasiswa. Pemerintah Kota Yogyakarta, katanya, telah berupaya menyediakan fasilitas pendukung seperti perpustakaan digital, pojok baca, dan kegiatan literasi tematik di berbagai kelurahan.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat agar membaca menjadi bagian dari gaya hidup anak muda,” ujar Hasto.
Festival Literasi dan Arsip
Festival Literasi dan Arsip yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta tahun ini menghadirkan berbagai kegiatan, mulai dari diskusi literasi, pameran arsip sejarah, peluncuran buku lokal, hingga bedah karya penulis muda.
Selain itu, peresmian Muhammadiyah Corner di area perpustakaan diharapkan dapat menjadi pusat literasi Islam dan sejarah pergerakan Muhammadiyah di Yogyakarta.
Harapan untuk Generasi Muda
Hasto berharap momentum festival ini dapat menjadi pengingat bagi generasi muda agar tidak terjebak dalam budaya serba instan. “Membaca buku adalah investasi jangka panjang. Dari membaca, kita belajar berpikir, memahami perbedaan, dan menumbuhkan empati,” tuturnya.
Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen untuk terus memperluas akses literasi agar masyarakat semakin mencintai buku dan menjadikan membaca sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.












