Apa Kabar Yogyakarta — Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memfasilitasi sebanyak 116 pengamen untuk tampil secara resmi di tujuh titik hiburan jalanan, mulai dari kawasan Tugu hingga Titik Nol Kilometer. Program ini bertujuan untuk menata aktivitas seni jalanan agar lebih tertib, terarah, dan memberikan pengalaman positif bagi wisatawan.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyampaikan bahwa seluruh pengamen yang tampil telah melalui proses kurasi oleh Dinas Kebudayaan setempat. “Kalau mau tampil di Malioboro dan kawasan wisata lain, harus dikurasi dulu. Kita lihat kualitas suaranya, penampilan, dan sikap saat menghibur,” ujarnya, Selasa (7/10/2025).
Baca Juga : Yogyakarta uji coba Malioboro Full Pedestrian selama 24 Jam
Melalui langkah ini, pemerintah ingin menjaga citra Malioboro dan kawasan wisata Yogyakarta sebagai ruang publik yang nyaman dan berbudaya. Para pengamen resmi juga akan mendapatkan pembinaan mengenai etika bermusik di ruang publik, pengelolaan jadwal tampil, serta pengawasan dari petugas lapangan.
Program ini disambut baik oleh para pelaku seni jalanan karena memberikan kepastian tempat dan waktu manggung tanpa khawatir ditertibkan. Sementara itu, wisatawan menilai kebijakan ini membuat suasana Malioboro semakin tertib namun tetap hidup dengan hiburan musik yang berkualitas.
Pemkot Yogyakarta berharap kebijakan ini dapat menjadi contoh penataan seni jalanan yang menghargai kreativitas sekaligus menjaga ketertiban dan kenyamanan ruang publik.












