Apa Kabar Yogyakarta – Semarak Hari Batik Nasional 2025 tahun ini menghadirkan nuansa baru yang penuh energi. Tidak hanya melalui pameran kain dan parade busana, tetapi juga lewat langkah kaki ribuan peserta yang berlari di jantung Kota Gudeg dalam ajang Batik City Run 2025, Minggu (12/10), di kawasan Benteng Vredeburg.

Kegiatan ini menjadi simbol perpaduan antara gaya hidup sehat, semangat sportivitas, dan kebanggaan terhadap budaya bangsa, menjadikannya perayaan Hari Batik yang unik sekaligus berkesan.
Ribuan Peserta Ramaikan Jalanan Kota Budaya
Ribuan pelari dari berbagai kota di Indonesia, bahkan peserta mancanegara, tampak antusias mengikuti kegiatan lari bertema budaya ini. Mereka berlari dengan mengenakan atribut batik yang dirancang khusus—mulai dari kaus bermotif batik hingga kain yang dikreasikan sebagai headband dan selendang.
Kawasan Malioboro, Titik Nol Kilometer, hingga Alun-Alun Utara menjadi lintasan utama yang memancarkan keindahan warna-warni di setiap langkah. “Kami ingin menunjukkan bahwa batik bukan hanya warisan, tapi juga bagian dari gaya hidup modern,” ujar salah satu panitia penyelenggara.
Baca Juga : Deni Wicaksono: Kegagalan Timnas di Piala Dunia Harus Jadi Momentum Reformasi Sepak Bola Nasional
Dukungan Pemerintah dan Komunitas
Acara ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta berbagai komunitas olahraga dan budaya.
Dalam sambutannya, perwakilan Pemda DIY menyebut kegiatan ini sebagai bentuk promosi budaya yang inovatif, karena mampu menggabungkan unsur olahraga dan kearifan lokal. “Melalui Batik City Run, kita menyampaikan pesan kepada dunia bahwa batik adalah simbol identitas Indonesia yang hidup dan dinamis,” katanya.
Selain lomba lari, panitia juga menggelar pameran UMKM, live music, dan workshop membatik yang dapat diikuti masyarakat umum.
Dari Yogyakarta untuk Dunia
Event ini diharapkan menjadi agenda tahunan berskala internasional yang mengangkat nama Yogyakarta sebagai “Kota Batik Dunia”. Para peserta tak hanya membawa medali, tetapi juga kebanggaan telah ikut melestarikan warisan budaya bangsa dengan cara yang kreatif.
“Setiap langkah hari ini adalah bentuk cinta terhadap batik. Dari Yogyakarta, semangat ini kami kirim ke seluruh dunia,” ujar salah satu peserta dengan penuh semangat.
Dengan semangat kebersamaan dan cinta budaya, Batik City Run 2025 membuktikan bahwa warisan leluhur dapat terus hidup di tengah generasi modern, melalui kegiatan yang menyehatkan, membahagiakan, dan membanggakan Indonesia












