Apa Kabar Yogyakarta – Kasus dugaan keracunan massal menimpa ratusan siswa di Kota Yogyakarta usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG). Hingga Kamis (16/10/2025), sebanyak 426 siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta atau yang dikenal sebagai SMA Teladan dan 65 siswa SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta dilaporkan mengalami gejala sakit perut, mual, hingga diare.
Insiden ini tengah menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Dinas Kesehatan setempat.
Kronologi Kejadian
Peristiwa ini bermula pada Rabu (15/10/2025), ketika siswa di kedua sekolah tersebut menerima jatah makan siang dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat.
Beberapa jam setelah makan, sejumlah siswa mulai mengeluhkan sakit perut dan mual. Tidak lama kemudian, gejala menyebar ke ratusan siswa lainnya.
Baca Juga : Siswa 2 Sekolah di Kulon Progo Diduga Keracunan, Penyedia MBG Buka Suara
Kepala SMA Negeri 1 Yogyakarta, Sutarto, membenarkan bahwa kejadian ini membuat sejumlah kegiatan belajar terganggu.
“Kami langsung membawa siswa yang mengalami gejala berat ke fasilitas kesehatan terdekat. Saat ini sebagian besar sudah ditangani dan kondisi mereka mulai membaik,” ujarnya.
Pemerintah Lakukan Investigasi dan Uji Laboratorium
Dinas Kesehatan DIY telah mengirim tim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) dan pengambilan sampel makanan guna memastikan penyebab keracunan.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Endang Sri Winarni, menyebut sampel makanan MBG telah dikirim ke laboratorium untuk diuji kandungan bakteri dan logam berat.
“Kami masih menunggu hasil uji laboratorium. Dugaan sementara memang berasal dari menu makan bergizi gratis yang dibagikan di hari kejadian,” jelas Endang.
Selain itu, pemerintah juga memeriksa pihak penyedia katering untuk memastikan apakah ada pelanggaran prosedur kebersihan dalam proses pengolahan makanan.
Program MBG Tetap Dilanjutkan dengan Evaluasi Ketat
Meski terjadi insiden ini, pemerintah menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap berjalan, namun dengan pengawasan dan evaluasi ketat.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menekankan pentingnya memastikan standar higienitas makanan dan keamanan distribusi di setiap sekolah.
“Program ini sangat baik bagi siswa, tetapi keselamatan anak-anak adalah yang utama. Kami minta semua pihak memastikan tidak ada lagi kasus serupa,” tegasnya.
Hingga kini, seluruh siswa yang terdampak telah mendapatkan perawatan dan sebagian besar telah kembali beraktivitas seperti biasa.
